Minggu, 20 November 2011

Pembunuh Kejam itu adalah Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak normal pada
serviks (leher rahim). Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan pada sel serviks melalui skrining (papsmear atau IVA) dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.
Gejalanya adalah......
• Kebanyakan infeksi HPV dan kanker serviks stadium dini berlangsung tanpa
menimbulkan gejala sedikitpun sehingga penderita masih dapat menjalani kegiatan
sehari-hari. (7)
• Namun, jika dilakukan pemeriksaan deteksi dini dapat ditemukan adanya sel-sel serviks
yang tidak normal yang disebut juga sebagai lesi prakanker. (7)
• Bila kanker sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang
dapat timbul antara lain: (7)
1. Pendarahan setelah senggama.
2. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
3. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
4. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
5. Nyeri ketika berhubungan seksual.
• Jangan tunda untuk menghubungi dokter jika Anda menemui gejala tersebut.

Ingin tau lebih jelasnya ikutilah seminar dan workshop Asosiasi Pemerhati Kesehatan Masyarakat dengan Tema "Teknologi Pendeteksian, pencegahan dan penanganan Kanker Serviks Terupdate 2011" yang diadakan pada :
Seminar : 17 Desember 2011
Workshop: 18 Desember 2011
Tempat : Ballroom Hotel Lotus Garden, Jl Jaksa Agung Soeprapto no. 26, Kediri, Jawa Timur
Pembicara:
Prosedur Diagnostik dan Terapi Terkini Ca. Cerviks
Oleh Dr. Thatit Nurseta, Sp.OG. ONK (K)
Konsep Ca. Cerviks Ditinjau dari Segi Medis
Oleh Dr. Eighty Mardian Sp.OG
Asuhan Keperawatan dengan Pasien Penderita Ca. Cerviks
Oleh Tri Lestari Handayani S.Kp, M.Kep, Sp.Mat
WORKSHOP (18/12/2011)
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
Oleh Dr. Thatit Nurseta, Sp.OG. ONK (K)
Penanganan Hemorrhage Post Partum dengan Kondom Kateter
Oleh Dr.Eighty Mardian Sp.OG
HTM :
Mahasiswa
Seminar : 110.000
Workshop: 250.000
Seminar + workshop : 250.000
Umum/ Tenaga Kesehatan

Seminar : 130.000
Workshop: 200.000
Seminar + workshop : 300.000

Buktikan bahwa Anda Peduli Kesehatan!!!!!!

Kamis, 23 Juni 2011

Musik Bisa Meningkatkan Intelegensi Anak

Stimulasi Musik Untuk Kecerdasan Anak

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang. Di sumber lain menyebutkan musik adalah bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya, segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik ( http://www.id.wikipedia/orgwiki.musik.htm )

Terapi musik merupakan teknik yang digunakan untuk penyembuhan dengan menggunakan bunyi atau irama tetentu. Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumentalia, slow music, orkestra, dan musik modern lainnya. Selain untuk penyembuhan terapi musik juga dapat dipergunakan untuk meningkatkan kecerdasan karena music dapat menghasilkan efek mozart yaitu salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang
Selain itu musik dipercaya mampu memberikan efek positif bagi perkembangan janin. Ini telah dibuktikan lewat penelitian Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell. Menurut mereka, karya musik yang memiliki melodi dan frekuensi tinggi mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan inovatif di otak sehingga anak kelak tumbuh menjadi pribadi unggul. Hal ini juga terungkap dari riset yang dilakukan DR. Van de Carr, bahwa janin dapat bereaksi terhadap irama yang memasuki lingkungannya. Tapi bagaimana semua itu bisa terjadi? Musik dapat didefinsikan sebagai paduan rangsang suara yang membentuk getaran yang dapat memberikan rangsang pada pengindraan, organ tubuh dan juga emosi. Ini berarti, individu yang mendengarkan musik akan memberi respons, baik secara fisik maupun psikis, yang akan menggugah sistem tubuh, termasuk aktivitas kelenjar-kelenjar di dalamnya. Pada ibu hamil aktivitas berbagai kelenjar di dalam tubuhnya akan memengaruhi perkembangan si jabang bayi. Keterkaitan antara janin dan sang ibu dapat dianalogikan sebagai hubungan antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan yang penuh dengan goncangan sosial akan membuat emosi individu yang berada dalam lingkungan tersebut terganggu. Demikian pula dengan janin yang berada dalam kandungan ibu. Bila ibu hamil terguncang secara emosional maka janin yang berada dalam kandungannya akan terusik. Patut dipahami bahwa aspek fisik dan psikis saling berhubungan. Jika kondisi emosi janin terganggu, maka perkembangan fisik kemungkinan juga akan mengalami gangguan. Tentu, terapi musik hanyalah salah satu bentuk upaya ibu untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Masih banyak upaya lain yang perlu ibu lakukan, seperti memerhatikan asupan gizi dan melakukan senam hamil. Sederhananya, ibu hamil perlu menerapkan pola hidup sehat demi sang calon bayi.
Menurut hasil penelitian ilmiah dari berbagai macam pakar seperti dokter ahli syaraf, psikolog, dokter anak, dokter kebidanan, dan lain-lain menyampaikan bahwa:
1. Sudah ada proses belajar sejak dalam kandungan.
Rahim ibu lebih menyerupai “ruang kelas” dari pada anggapan selama ini hanya sebagai “ruang tunggu”.
2. Janin telah dapat mendengar secara jelas pada usia enam bulan dalam kandungan, sehingga ia dapat menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai dengan irama nada suara ibunya atau cara ibunya berbicara.
3. Janin juga mampu untuk belajar sedikit mengenai musik pada usia 4/5 bulan. Artinya: secara pasti janin dapat bereaksi terhadap bunyi dan melodi dengan cara berbeda-beda terhadap ritme atau irama musik. Misalnya: Jika kita memutar lagu berirama lembut, maka janin yang sedang gelisah sekalipun akan merasa tenang atau relaks. sebaliknya jika kita memutar lagu-lagu dengan irama cepat/ lagu-llagu Pop atau Rock, maka janin yang paling tenangpun akan mulai menendang secara aktif bergerak.
4. Janin dalam kandungan sudah memiliki perasaan, kesadaran, dan daya ingat.
5. Janin dalam kandungan yang diberi rangsangan suara termasuk “Musik” secara teratur dan terus-menerus ternyata mampu memacu kecerdasan bayi setelah lahir

Kali ini akan ada Seminar Kesehatan Nasional "TATALAKSANA STIMULASI MUSIK PADA KEHAMILAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN INTELEGENSI CALON GENERASI BANGSA" yang akan diadakan tanggal 24 Juli 2011 pukul 08.00- selesai di Gedung Graha Dewanto Jl. Raya Solo-Maospati, Madiun. Dengan pembicara :
1. dr. Hermanto T.JMD, Ph.D, Sp.OG (K)
Obstetric n Ginecology Departement dr. Soetomo Surabaya
2. Dra. GM. Sindarti, M.Kes
koordinator IPMI wilayah Malang
3. Ulty Desmarnita, S.Kp.Ns, M.Kep, Sp.Mat
Ketua Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Pusat Jakarta

HTM mahasiswa 100 ribu, tenaga kesehatan 120 ribu, umum 80 ribu Bersertifikat IDI, IBI, PPNI jatim bagi mahasiswa dan tenaga kesehatan.dapatkan pula DoorPrize menarik TV berwarna, HP, NurseKit, Dll
Cotact Person
Cash : Esty Puji Rahayu (085790724666)
Transfer : Rita Aristanti (087755256218)
Bank BRI Malang a.n Boby Chandra.K No Rek. 0051-01-074599-50-7